Assalamualaikum dan selamat pagi..Dah tgh2 pagi buta ni,huhu..Saya nak share cara untuk memohon keampunan ke atas salah silap kita yang lepas,semoga dosa2 kita yang lalu diampunkan oleh Allah S.W.T
Sahabat yang dirahmati Allah,
Apa
yang perlu dibina didalam diri seorang muslim bukan hanya sikap
berwaspada dan berhati-hati dari menjauhi dosa. Malah tidak kurang
pentingnya menanamkan sikap yang benar tentang apa dan bagaimana yang
harus dilakukan ketika dosa-dosa itu terlanjur. Terdapat beberapa
jalan-jalan pengampunan yang dianjurkan oleh Islam yang boleh
mengurangkan azab keatas dosa-dosa malah boleh menghapuskan semua
dosa-dosa yang telah dilakukan.
Antara jalan-jalan pengampunan itu adalah :
1.Taubat.
Terdapat
banyak ayat-ayat Al-Quran, yang menyebutkan bahawa taubat itu berfungsi
sebagai pengecualian dari ancaman azab yang akan diberikan kepada
orang-orang yang melakukan kesalahan.
Firman Allah SWT yang bermaksud :
“kecuali
orang yang bertaubat, beriman dan beramal soleh, maka mereka itu akan
masuk Syurga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun.”
(Surah Maryam ayat 60)
Sabda
Rasulullah SAW. yang bermaksud :“Barangsiapa bertaubat kepada Allah
sebelum matahari terbit dari barat, nescaya Allah akan menerima taubat
orang tersebut.”
(Hadis Riwayat Muslim)
Taubat
yang dimaksudkan adalah Taubat Nasuha. Sebuah taubat yang dilakukan
dengan ikhlas dan benar. Bahkan ianya adalah termasuk jalan yang paling
besar dan luas untuk memperolehi pengampunan dari Allah s.w.t.
2.Istighfar.
Istighfar
dan taubat sebenarnya tidak jauh bezanya. Kedua-duanya adalah memohon
keampunan daripada Allah s.w.t. Rasulullah s.a.w .beristigfar lebih
tujuh puluh kali sehari supaya lidah dan hati sentiasa menyebut dan
mengingati Allah s.w.t.
Firman Allah SWT. yang bermaksud :
“Dan tidaklah Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun (istighfar)”
(Surah Al-Anfal ayat 33)
Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud :
“Sesungguhnya
syaitan itu berkata kepada Allah : ‘Demi Izzah-Mu ya Allah, aku tidak
akan berhenti menggoda hamba-hamba-Mu selama nyawa-nyawa mereka masih
ada dalam jasad-jasad mereka. Maka Allah s.w.t. menjawab. ‘Demi Izzah-Ku
dan keagongan-Ku, Aku akan mengampuni mereka selama mereka beristighfar
memohon ampun kepada-Ku.”
(Hadis Riwayat Imam Ahmad dan Al-Hakim)
3.Amal-amal Kebajikan.
Amal
kebajikan yang dilakukan oleh seorang muslim akan dilipat gandakan oleh
Allah SWT menjadi sepuluh kali atau lebih. Oleh itu amal kebaikan juga
akan menjadi salah satu jalan pengampunan atas dosa-dosa kecil.
Firman Allah SWT yang bermaksud :
“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.”
(Surah Hud ayat 114)
Abu Dzar meriwayatkan dari hadis Rasulullah SAW. yang bermaksud :
“Bertakwalah
kepada Allah dimana saja kamu berada, dan iringilah perbuatan buruk itu
dengan perbuatan yang baik kerana ia boleh menghapuskannya…”
(Hadis Riwayat Tirmidzi dan Ahmad)
4.Musibah-musibah di dunia.
Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud :
“Sesungguhnya
setiap musibah yang menimpa seorang muslim menjadi penebus (kifarah)
atas dosanya. Bahkan sampai terpeleset kakinya, luka di jari jemarinya
atau pun duri yang mengenainya.” (Hadis Riwayat Muslim dari Abu
Hurairah)
Sekiranya
kita sabar diatas musibah yang datang kita akan mendapat pahala diatas
kesabaran kita tadi dan ia menjadi sebagai penebus dosa.Kalau kita
berkeluh kesah dan tidak sabar diatas ujian tadi maka kita akan mendapat
dosa diatas sifat keluh kesah tadi.
5.Siksa Kubur .
Azab
Kubur adalah suatu yang mesti diyakini kebenarannya. Ia juga merupakan
salah satu jalan pengampunan yang boleh meringankan azab yang ditimpakan
Allah kepada hamba-hamba-Nya kerana dosa dan kesalahan yang dilakukan.
Namun begitu azab kubur itu terbagi dua macam ;
Pertama
: azab kubur yang dirasai oleh orang-orang kafir selama-lamanya hingga
hari kiamat. Dari Baro’ bin Azib berkata, Rasulullah SAW bersabda yang
bermaksud :
“Kepada
orang kafir yang sudah berada di kubur dibukakan suatu pintu yang
menghubungkannya dengan neraka, maka ia boleh melihat bakal tempat
duduknya di neraka itu sampai hari kiamat.” (Hadis Riwayat Ahmad)
Kedua
: azab kubur yang waktunya terbatas. Azab ini di khususkan kepada
dosa-dosa yang dikategorikan sebagai ringan dan disesuaikan dengan
tingkat kesalahannya. Sehingga ia menjadi pengurang atau penebus azab
yang akan menimpanya di akhirat nanti.
6.Doa Orang Mukmin.
Doa
dan permohonan ampun dari orang mukmin yang diminta kepada Allah SWT
untuk diberikan kepada orang yang berdosa dan melakukan kesalahan.
Samaada yang melakukan dosa itu masih hidup atau sudah meninggal dunia.
Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud :
“Doa
seorang muslim untuk saudaranya sesama muslim dengan tidak diketahuinya
adalah sangat mustajab. Diatas kepalanya diutus seorang malaikat.
Setiap kali ia berdoa dan memohon kepada Allah untuk saudaranya itu
suatu permohonan yang baik, maka mengaminkannya. Dan sesungguhnya
untukmu seperti yang engkau mohonkan untuk saudaramu itu.” (Hadis
Riwayat Muslim dari Abu Darda’)
7.Hadiah Pahala Untuk Muslim (yang telah meninggal dunia)
Apa
yang dihadiahkan seorang muslim yang masih hidup kepada saudaranya yang
telah meninggal dunia. Hadiah tersebut berupa pahala sedekah, haji dan
seumpamanya.
Para
ulama sependapat bahawa apabila meninggal dunia seorang muslim maka ia
masih dapat memperolehi manfaat dari orang yang masih hidup lantaran
dua perkara :
Pertama : Sumbernya dari orang yang mati itu sendiri ketika ia masih hidup seperti amal jariah.
Sabda
Rasulullah SAW yang bermaksud : “Apabila meninggal dunia seorang anak
Adam maka putuslah segala amalannya kecuali tiga iaitu sedekah yang
ditinggalkan semasa hidupnya, ilmu yang di manfaatkan dan anak yang
soleh yang mendoakan kedua ibu bapanya.”
Kedua
: Doa kaum muslimin untuknya, pahala sedekah yang di peruntukkan
kepadanya, haji dan lainnya. Ada pun pahala dari amal-amal
seperti membaca Al-Quran, zikir dan lain-lain menurut Imam Ahmad dan
Imam Abu Hanifah boleh sampai kepada simati tersebut kalau memang
dihadiahkan kepadanya .
8.Syafaat Dari Mereka Yang Berhak Memberi Syafaat :
Diantara
jalan pengampunan yang lain ialah syafa’at dari mereka yang diizinkan
Allah untuk memberi syafaat. Syafaat untuk meringankan atau membebaskan
orang-orang yang harus mendapat seksaan di akhirat nanti. Mereka-mereka
yang diberi keistimewaan adalah seperti berikut :
Pertama : Rasulullah SAW .
Syafaat
untuk meringankan seksa keatas orang-orang tertentu seperti bapa
saudara baginda Abu Talib, begitu juga syafaat baginda ke atas
orang-orang yang melakukan dosa-dosa besar agar boleh dikeluarkan dari
neraka.
Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud : “Diantara syafaatku ialah untuk orang yang melakukan doas besar dikalangan umatku.”
(Hadis Riwayat Abu Daud)
Kedua : Para Malaikat, para Nabi-nabi dan orang-orang yang beriman ;
Sabda
Rasulullah SAW yang bermaksud : “…maka para malaikat telah memberi
syafa’at, para nabi sudah memberi syafaat, orang-orang beriman telah pun
memberi syafaat… maka tidak ada lagi kecuali Zat Yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang. Kemudian setelah berkata demikian Allah mengambil
dengan sekali genggaman-Nya itu dari neraka orang-orang yang belum
pernah berbuat kebaikan sedikitpun…”
(Hadis Riwayat Muslim)
Namun
begitu, syafaat hanya berlaku untuk orang-orang yang memang dihatinya
ada tauhid meskipun sebesar atom.Syafaat tidak berlaku untuk mereka yang
memang harus kekal dalam neraka seperti orang-orang kafir. Maka jika
begitu kita mesti berhati-hati jangan sampai terjejas akidah kita kepada
Allah SWT
9. Ampunan dan Kemaafan Allah SWT. diluar Safaat-Nya.
Ini
adalah jalan pengampunan terakhir.Keampunan daripada Allah SWT yang
boleh meringankan atau menghapuskan sama sekali azab yang sepatutnya di
terima oleh sesaorang yang melakukan dosa dan kesalahan didunia.
Firman
Allah SWT yang bermaksud : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni
dosa syrik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari itu
(syirik), bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (Surah An-Nisaa’ ayat 48)
Ini
adalah jalan pengampunan yang terakhir. Semuanya bergantung kepada
kehendak Allah SWT. Untuk mengampuni siapa saja yang Dia kehendaki
selain daripada dosa syirik. Adapun mereka yang tidak diampuni dosanya
maka mereka terpaksa memasuki neraka terlebih dahulu untuk membersihkan
keimanannya daripada kotoran dosa-dosanya.
Sahabat yang dikasihi,
Jalan-jalan
pengampunan telah dihamparkan di hadapan kita. Terpulang pada kita
sejauhmana kita memerlukan pengampunan itu. Sebelum pertanyaan itu
diajukan kepada umat Islam sebagai sebuah komuniti justeru ia terlebih
dahulu pasti diajukan kepada diri-diri insan muslim.
Firman Allah SWT yang bermaksud ;
“Dan
bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada syurga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang
bertakwa.”
(Surah Ali Imran ayat 133)
copy & paste
No comments:
Post a Comment